Serangan jantung bisa menyerang siapa saja, tak terkecuali perempuan. Namun, ironisnya, serangan penyakit mematikan pada wanita ini sebagian besar minim gejala.
Hal inilah menyebabkan mengapa serangan jantung lebih mematikan jika menimpa wanita dibanding pria.
"Ciri
khas gejala serangan jantung adalah nyeri dada dan ketidaknyamanan.
Namun wanita cenderung mengalami serangan berbeda," kata Dokter
Spesialis Penyakit Jantung Rumah Sakit Premier Jatinegara dr Pradana
Tedjasukmana, SpJp, FIFA, usai acara seminar awam 'Penyakit Jantung
Koroner Bisa Diobati' yang diadakan RS Premier Jatinegara di Hotel Ritz
Carlton Jakarta, Minggu (27/5).
Pradana menjelaskan, terkadang
beberapa wanita yang mengalami serangan jantung tidak pernah mengalami
nyeri dada. Maka para wanita harus lebih jeli mengenali gejala serangan
jantung seperti nyeri leher, rahang, bahu atau punggung, ketidaknyamanan
perut atau kesulitan bernapas dengan tiba-tiba.
"Jika sudah
menunjukkan gejala-gejala yang tidak biasa disarankan harus cepat
mencari dokter atau pergi ke Unit Gawat Darurat (UGD) untuk melakukan
pemeriksaan lebih lanjut," jelas Pradana.
Lantas, yang lebih spesifik, seperti apa sebenarnya gejala serangan jantung yang menimpa wanita?
Cepat merasa kelelahan
Lebih dari 70% responden dalam penelitian National Institute of Health (NIH)
merasakan cepat sekali kelelahan sebelum mendapat serangan jantung.
Biasanya kelelahan itu dirasakan sebulan penuh, sebelum serangan
terjadi.
Tapi bagaimana membedakan kelelahan akibat adanya
gangguan pada jantung dengan rasa lelah yang biasa kita alami, misalnya
lelah karena habis berolahraga atau bekerja?
Yang membedakan
sebenarnya adalah, jika rasa lelah yang kita rasakan usai berolahraga
biasanya akan hilang begitu kita makan, mandi, atau melakukan relaksasi.Sedangkan kelelahan akibat gangguan pada jantung akan terasa lebih lama, seolah tubuh tak pernah sanggup mengisi ulang energi untuk melakukan berbagai aktivitas.
Insomnia atau sulit tidur di malam hari
Meski merasa sangat kelelahan dan tubuh seolah tak mampu mengisi ulang energy, kita tetap tak bisa tidur di malam hari. Dan ini biasanya akan berlangsung dalam jangka waktu lama, bisa dalam sebulan penuh kita mengalami insomnia.
Cemas dan stres
Para pakar kesehatan jantung sepakat, stres adalah pemicu utama terjadinya serangan jantung. Dan pada penelitian tersebut, para wanita yang pernah mengalami serangan jantung bercerita, stres yang dialami lebih khas.
Alhasil mereka merasa sangat terpuruk dan panik karena tak bisa keluar dari masalah.
Mengalami masalah pada saluran pencernaan
Mulai dari nyeri perut, kram perut, hingga mual adalah salah satu gejala serangan jantung yang spesifik terjadi pada wanita. Dan biasanya, semua ‘keluhan’ perut itu dirasakan secara bersamaan.
Napas menjadi lebih pendek
Penelitian NIH itu juga menyimpulkan, ada sebanyak 40% dari responden yang mengalami kesulitan bernapas sebelum serangan jantung terjadi. Ciri yang paling mudah adalah apabila ketika kita naik tangga atau berjalan kaki, tiba-tiba kita merasa tersengal-sengal, ini bisa menjadi sinyal serangan jantung yang harus diantisipasi.
Nyeri pada rahang, leher, telinga, dan pundak
Pada pria umumnya rasa nyeri dirasakan di dada, tapi tidak demikian yang terjadi pada wanita. Rasa nyerinya lebih menyebar, bahkan terasa sampai rahang, leher, dan telinga.
Selain memahami gejala-gejalanya, kita juga harus memiliki kesadaran apabila gejala-gejala tersebut mulai dirasakan, segeralah memeriksakan diri ke dokter.
payudara super boobs?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar